Sedihhhh banget rasanya pas liat dah gak ada lagi tagline "We Serve Halal F**d" di Banq*et Jurong Point. Huhu, ternyata berita sekilas-sekilas yang saya denger menjadi nyata. Bahwa manajemen dari  Banq*et telah berganti. Meskipun ada jaminan no Pork no Lard, tapi tetep aja sedihnya bukan main, hiks.

Kenapa saya bisa sesedih ini? Pasalnya menemukan makanan dengan berbagai ragam makanan yang unik, murah, dan halal itu ya tertumpu pada Banq*et, tapi sekarang keknya mulai cek n ricek dulu adakah label halal di stall Banq*et tersebut.

Maka kemarin mulailah saya cek n ricek label halal di stall Banq*et yang ada di Jurong Point. Entah saya yang silap atau salah liat, yang memajang stall Halal selain makanan nasi padang melayu cuma satu saudara-saudara. Ahhhh..... gak rela. Yong Tau Fu makanan favorit saya pun saya liat sudah tidak memajang label halal, hiks. Tapi masih ada beberapa stall yang tidak memajang label halal, namun pramusajinya memakai jilbab. Stall ini pun hanya menutup salah satu pigura yang saya duga itu adalah sertifikasi halal. Mungkin emang lagi diproses atau diperpanjang kali ya sertifikasinya. Kalo kata suami saya, bisa jadi itu masih "aman" buat dimakan. Fyuuuh, alhamdulillah kalo gitu. berarti Fish Soup dan Poppia nya masih bisa terselamatkan :D. Tapi tetep masih sedih karena Yong Tau Fu nya jadi meragukan.

Nah, adakah teman-teman yang memiliki info lebih lanjut seputar ini? Soalnya puti sendiri belum cek langsung beritanya. Mohon sharingnya ya....



oleh: Jamil A Azzaini @ Saung Istiqomah KBRI Singapura

Hidup itu singkat, dan hidup yang singkat di sini (dunia) akan menentukan kehidupan kita di akhirat. Bagaimana membuat kehidupan yang singkat ini menjadi berarti untuk kehidupan akhirat kita?

Alkisah ada seorang pemuda yang sedang kuliah di Standfort University. Ia akan lulus kuliah sekitar tiga bulan lagi. Lalu tiba-tiba di suatu hari ibunya menelpon, “Nak, pulanglah, Nak.” Sang pemuda merasa tanggung untuk meninggalkan kuliah yang tinggal tiga bulan ini.

“Sabar ya Bu, tinggal tiga bulan lagi.”

Tapi sang Ibu terus membujuk anaknya ini untuk pulang,” Nak, pulanglah, Nak. Ayahmu meninggal.”

Maka, ketika mendengar bahwa ayahnya meninggal, sang pemuda ini pun langsung terbang menuju tanah kelahirannya. Setelah sang ayah dikuburkan, Ibunya memberikan sebuah surat wasiat dari ayah untuk anaknya ini. Surat itu berbunyi bahwa anaknya ini harus melanjutkan perusahaannya yang sedang krisis. Demi memenuhi wasiat ayahnya, pemuda ini pun memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya dan menjalankan apa yang diminta oleh sang ayah, yaitu menyelamatkan perusahaannya. Berbagai cemooh datang dari sanak keluarganya. “Ayah kamu saja yang sudah berpengalaman bertahun-tahun tetap saja tidak bisa menjalankan perusahaannya dengan baik, bagaimana dengan kamu yang belum lulus?”

Begitulah kesangsiang-kesangsian yang dilontarkan sanak keluarganya. Akan tetapi ternyata sang pemuda ini berhasil membuktikan kepada sanak keluarganya bahwa ia mampu menyelamatkan perusahaan sesuai dengan wasiat ayahnya. Pemuda itu adalah Azim Premji, *chairman* of WIPRO.

Ketika ditanya apa yang menyebabkan seorang Azim Premji dapat menyelamatkan perusahaan yang sudah kritis, dan bahkan mampu mengembangkannya. Dia pun menjawab *”*Karena saya membuat proposal hidup dan saya menjalankan proposal hidup saya tersebut.*”*

Proposal hidup merupakan pegangan dalam mengarahkan kehidupan kita. Ia ibarat skenario yang menuntun seorang pemain film untuk menampikan performa yang baik. Sebaik apapun seorang pemain film, ia tak akan pernah mampu untuk menampilkan performa yang terbaik tanpa dituntun oleh sebuah skenario.

Ada satu analogi yang akan memperlihatkan betapa pentingnya proposal hidup. Nelayan di Jepang memikirkan bagaimana cara terbaik untuk membuat ikan tetap segar sampai di darat. Pertama mereka mencoba membekukan ikan tersebut. Setelah sampai di darat, ternyata harga jual turun karena ikan yang dibekukan tersebut rasanya kurang enak bagi masyarakat Jepang. Lalu nelayan mencoba cara kedua. Setelah ikan ditangkap mereka memasukkan ikan tersebut ke dalam “kolam”. Ikan memang masih hidup, namun setelah sampai di daratan pergerakannya menjadi berkurang. Ketika dijual pun harganya tetap rendah karena masyarakat jepang tidak mau memakan ikan yang “malas”.

Nelayan terus memutar otak, akhirnya mereka menggunakan cara yang kedua tetapi dengan menambahkan hiu kecil di dalam “kolam” . Apa yang terjadi? Ternyata sampai di darat ikan-ikan tersebut masih bergerak aktif. Hal ini disebabkan ikan-ikan tersebut menghindari kejaran hiu kecil. Ketika dijual harga jual pun menjadi tinggi. Proposal hidup yang kita buat itu ibarat hiu yang selalu mengejar-ngejar ikan untuk tetap aktif bergerak. Maka di sini jelas terlihat seberapa pentingnya sebuah proposal hidup dalam menjalankan kehidupan kita.

Sebuah penelitian dilakukan di Harvard mengenai proposal hidup ini. Pengukuran pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama ketika masih menjadi mahasiswa dan yang kedua pasca beberapa tahun lulus kuliah. Pada pengkuran pertama diperoleh data, sebanyak:

1. 3% mahasiswa menulis proposal hidup.
2. 13% memiliki proposal hidup di kepala namun tidak menuliskannya.
3. 86% tidak memiliki proposal hidup dan membiarkan hidup seperti air yang mengalir.

Setelah beberapa tahun pasca lulus diperoleh hasil bahwa ternyata:

1. 13% orang yang memiliki proposal hidup di kepala berpenghasilan 2x dari 84% orang yang tidak memiliki proposal hidup
2. 3% orang yang menulis proposal hidup memiliki penghasilan 10x dari 13% orang yang hanya memiliki proposal hidup di kepala

Terlihat kan, betapa dahsyatnya hasil dari memiliki proposal hidup?

Lalu bagaimana cara membuat proposal hidup?

1. Sadari bahwa diri kita adalah spesial
Contoh orang-orang spesial:
a. Muhammad Yunus – Prof. Ekonomi. Pendiri Bank khusus untuk orang-orang miskin
b. B.J Habibie – Membuat IPTN
c. Tukul Arwana – Terkenal dengan katronya
d. Hotman Z. Arifin – Vice President Citibank. Mantan office boy yang bertransformasi menjadi vice president
e. Hee Ah Lee – Pemain Piano yang hanya memiliki 2 jari di tangan kanan dan kiri.

Orang-orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa berarti ia telah menghina Allah SWT. Allah SWT telah menciptakan kita dengan sisi kekhususan masing-masing. Tidak ada satu orang yang memiliki sidik jari sama dengan yang lain. Carilah hal yang spesial dari diri kita. Jika kita ingin menang dalam hidup ini, maka kita harus mengetahui kelebihan kita agar menang. Tanyalah kelebihan-kelebihan yang kita miliki pada orang yang sering berinteraksi dengan kita. Jika sudah memiliki pasangan, maka tanyalah pada partner kita tersebut. Temukan kekuatan dan kelebihan dan bersainglah dengan kekuatan dan kelebihan tersebut.

3 orang yang dapat kita mintai pendapat mengenai kelebihan kita:
1. Diri sendiri
2. Orang yang bersedia bertahan hidup dengan kita (istri/suami)
3. Orang yang berani membayar kita

2. Tetapkan prestasi terbaik setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan
Apa yang akan kita banggakan di hadapan Allah agar Ia memasukkan kita ke surga jika tidak memiliki prestasi terbaik? Kalau M. Yunus dapat “membanggakan” prestasinya menolong 6 juta rakyat Bangladesh di hadapan Allah, maka bagaimana dengan diri kita?

Sebuah prestasi terbaik haruslah spesifik, terukur, menghasilkan harta dan memberi manfaat. Untuk mencapai prestasi terbaik tersebut dibutuhkan pikiran positif . Pikiran positif ini akan mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh kita. Sebuah hadist yang berbunyi: “Bahwa Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya” jelas menunjukkan bahwa kekuatan pikiran akan mempengaruhi kehidupan kita. Tulislah prestasi-prestasi terbaik yang akan kita banggakan di hadapan Allah, lalu pilihlah satu yang benar-benar ingin diwujudkan.

Prinsip untuk menghasilkan prestasi terbaik itu ada 3, yaitu: cintai –> kerjai –> maka akan menghasilkan.

3. Carilah guru
Mencari guru untuk ketiga kategori berikut:
1) Guru Expert
2) Guru Spiritual
3) Guru Kehidupan

Untuk 3 kategori tersebut kita bisa memilih satu atau lebih guru. Misalnya kalau kita mencari masing-masing 3 orang guru untuk ketiga kategori tersebut maka kita akan memiliki 9 orang guru.

4. Sempurnakan hidup anda mulai sekarang
Selalu berpikir positif. Kebiasaan-kebiasaan baru apa yang akan dilakukan, kebiasaan positif harus ditambah dan kebiasaan negatif harus dikurangi.

5. Tetapkanlah target
Tetapkanlah target dan lakukanlah dalam masa 90 hari. Maka pada hari ke 91 anda akan sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut. Target maksimal untuk bulanan cukup 3 saja, sedangkan untuk tahunan sebanyak 5. Hal ini dimaksudkan agar kita fokus mencapai target-target tersebut.

6. Sempurnakan lingkungan anda, karena lingkungan akan berpengaruh terhadap diri kita
Contoh kasus: seperti kutu loncat.
Pada dasarnya Allah memberikan kemampuan kepadanya loncat setinggi 300 kali tubuhnya. Ketika dimasukkan ke dalam kotak korek api, iapun menyesuaikan tinggi lompatannya sesuai tinggi korek api tersebut. Maka ketika dikeluarkan dari kotak korek api, kutu loncat tersebut kemudian hanya mampu melompat setinggi kotak korek api tadi. Terlihat jelas bahwa lingkungan akan mempengaruhi diri kita. Pastikan bergaul dengan orang-orang yang positif, agar diri kita juga ikut tertular positif.







Abis baca tafsir mengenai surat An-naas. Ya surat tsb mengisyaratkan kita untk slalu berlindung kpd Allah dr syeithan

1.Berlindung dari syeithan kpd Rabb manusia, Raja manusia, Sesembahan manusia. Tiga kali dlm surat ini Dzat yang dimohonkan untuk melindungi.


2. Hal ini mengungkapkan bhw sama sekali syeithan gak pernah lengah sedikitpun untk menggoda manusia


3.Maka jangan pernah mengira ketika sedang berada dalam tingkat keimanan yg tinggi, lantas syeitan langsung mundur teratur menggoda kita


4. Sesungguhnya setan justru smakin lihai untuk memasuki celah kelemahan-kelemahan kita (manusia)


5. Al-waswas dalam surat ini juga makusdnya adlh apa yg terlintas dalam hati, pikiran, khayalan, yg tdk ada kebenarannya


6. Sedangkan arti al-khannaas ialah memperdayakan, mengganggu,  yang pergi dan datang ketika seseorang berdzikir kepada Allah, dan dia adlh setan


7. Lalu arti Minaljinnatiwannaas was-was(bisikan) ini bisa dari jin ataupun dari manusia


8. Adapun was-was yg datang dari jin pada zahirnya ia mengalir di aliran darah manusia.


9. Sedangkan was-was dari manusia yaitu dengan membisikkan kpd org lain suatu kejahatan dan menghiasinya,sehingga org itu menerima kejahatan tsb


10. Akan tetapi kemudian org itu (yg membisikkan atau bisa dibilang provokator) meninggalkan org tersebut


11.  Maka mari berlindung kepada Allah dari segala bisikan2 syeithan dan dari segala bisikan-bisikan manusia yg membisikkan kejahatan.
R: Baca deh Put buku 99 Cahaya di Langit Eropa, bagus banget. 
P: Emang itu novel tentang apa?
R: Itu kayak catatan perjalanan gitu. Penulisnya tinggal di Eropa nemenin suaminya. Nyeritain tentang kehidupan Islam di Eropa
P: Hoo, gitu. Oke deh nanti insya Allah kalo pas balik ke Indo di beli :)

Kira-kira percakapan itulah yang mendorong saya untuk membeli buku tersebut. Si perekomendasi bukanlah orang sembarangan. Dia adalah teman saya yang saya tau punya selera yang tinggi akan sebuah karya sastra :). Maka ketika awal bulan Maret ini saya punya kesempatan pulang ke Indo dan mampir ke toko buku Gramedia, buku ini langsung saja saya ambil untuk teman perjalanan saya mengarungi kehidupan di Singapura.

Awalnya saya mengira bahwa buku ini akan menceritakan bagaimana susahnya kehidupan seorang istri yang menemani suaminya tugas di Eropa dengan segudang permasalahannya mulai dari minoritas sebagai seorang muslim, adaptasi budaya, persoalan memasak, belanja, dan sebagainya. Akan tetapi perkiraan saya meleset jauh sekali. Di sini justru saya menemukan getar-getar kebanggan dan juga kesedihan sebagai seorang muslim di Eropa.

Getar-getar itu terbungkus apik oleh alur cerita yang dituliskan oleh Mba Hanum. Saya seakan terbawa menapaki tempat-tempat sejarah peradaban Islam di Eropa. Bukan hanya pikiran saya yang terbawa, tapi jiwa saya pun larut dalam lakon yang ia jalani sendiri. 

Banyak pembelajaran dan pengetahuan yang saya dapatkan di dalam novel ini. Tentang arti persaudaraan muslim, tentang arti menjadi agen muslim terbaik, tentang sejarah Islam yang cemerlang tapi juga menyedihkan. 

Ada satu bagian yang mengisahkan tentang kesedihan Sultan terakhir Granada yang harus menyerahkan kekuasannya kepada Ferdinand dan Isabel, yang membuat seakan-akan saya berada di samping Sultan yang perasaannya sangat hancur tersebut. Ya, Sultan yang harus rela menyerahkan rakyatnya yang hidup damai berdampingan kepada sepasang raja dan ratu yang kita tahu ternyata justru merusak keharmonisan hidup rakyat yang berdampingan tersebut. Ah, hanya Allah yang bisa membalas "kebiadaban" si raja dan ratu tersebut yang memaksakan sebuah agama pada orang-orang yahudi dan Islam dengan sangat keji. 

Ya, buku ini jelas menambah khazanah kehidupan saya tentang jejak Islam di Eropa. Buku ini juga memberi pengetahuan kepada saya tentang penyebab alerginya orang eropa terhadap agama sehingga justru atheisme dan sekuler menjadi agama nomer satu di sana. 

Maka, buku ini jelas saya rekomendasikan untuk para pemuda Islam yang berazam menampilkan kemuliaan Islam sebenar-benarnya. Dengan mengumpulkan jejak-jejak sejarah yang sudah tertinggal di Eropa diharapkan kita mampu kembali menyusun dan mengukirkan kembali 99 Cahaya di Langit Eropa.



gambar diambil dari: http://renifatmasari.blogspot.com/2011/11/99-cahaya-di-langit-eropa.html 

NewerStories OlderStories Home