Ini tentang catatan sejuta (ah lebay ah) kenangan dari rumah lama saya. Bisa di intip-intip kalo ada waktu. Banyakan galaunya daripada benernya kayaknya, hahaha ...
Novel terberat yang pernah saya baca sampai saat ini adalah Muhammad, Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro GK. Mengapa berat? Karena novel tersebut bercerita tentang kisah nabi Muhammad yang ditulis lewat bahasa novel. Meskipun tentu, membaca sirah nabi Muhammad bisa jauh lebih berat dari membaca novel ini, hehehe.
Selain itu novel tersebut memiliki dua cerita. Sisi satu menceritakan tentang perjalanan nabi Muhammad SAW. Sisi satunya lagi bercerita tentang sosok bernama Kashva dari Persia, yang mencari jalan untuk bertemu nabi Muhammad SAW. Dua penceritaan dalam novel ini mulanya juga membuat bingung, namun seiring dengan bertambahnya bab yang dibaca, saya jadi mulai paham alur yang dimainkan dalam novel ini.
Hal lain yang membuat novel ini menjadi berat bagi saya adalah karena cerita ini menceritakan suatu sejarah, maka terkadang saya bingung dengan alur waktu dalam mengaitkan dua cerita dari Kashva dan nabi Muhammad SAW.
Jika konsisten saya biasanya bisa membaca hanya dengan menghabiskan waktu satu hari, maka untuk novel ini saya memerlukan waktu lebih dari seminggu. Hal ini dikarenakan ketika membaca novel ini, saya juga mencocokkannya dengan buku Sirah Nabi yang ada dan pernah saya baca :D.
Assalamu’alaikum Wr Wb, Hei Nak, apa kabar? Ini surat kedua yang aku tuliskan untukmu. Kutulis sebagai penawar atas dahaga rindu padamu. Entahlah Nak, aku hanya bisa lega ketika bisa menuliskan segala sesak di dada ini. Aih, Ibumu ini terlalu cengeng ya Nak? Tapi apalah ...