One of  Wonderful Moment in Singapore (at Heart Power Tesol)



van and me



Me, Nayoeng (from South Korea), and the guy from Mongol (sorry forget your name)



Teachers and Students



Teachers and  Students



Teachers and Students


Haha, apalah judulnya ini....

Hehe, tapi bener deh untuk kepulangan ke Indonesia ini, rencana hidup kami masih serba gak jelas. Hahahaha *jitak aa'....

Everything's possible to change everytime

Belum tau mau tinggal dimana, yang pastinya maunya pisah sama orangtua biar lebih mandiri (gak akan pernah seimbang kalo ada dua nahkoda di satu kapal, bukan?). Mudah-mudahan kedua orangtua kami menyetujui ini, aamiin...aamiin...aamiin.

Membanting stir menjadi seorang istri entrepreneur itu emang harus banyak-banyak sabar (dan juga syukur). Kita gak akan pernah tau ni perusahaan besok akan gimana, bisa untung besar atau bahkan punya aset yang nilainya minus (alias banyak hutang).

Sebenernya mah ya, saya tipe orang yang cari "aman", atau lebih tepatnya sukanya ama yang pasti-pasti aja >_<. Pengalaman masa kecil kali ya, bapak saya dulu macam self employed, jadi emang kadang ketar-ketir gitu deh, hihi.

Tapi ngeliat mimpi semangat suami saya yang luar biasa soal entrepreneur, sebagai istri saya harus selalu berada di sampingnya, jadi cheerleaders utamanya :D. Saya juga percaya akan kemampuan suami saya. Tawaran-tawaran pekerjaan di luar Indonesia dan Singapur yang menyediakan gaji beribu dollar toh tetap tidak menggoyahkan semangat ber-entrepreneurnya.

Nah, saat kembali ke Indonesia ini saya juga gak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk meng-upgrade passion dan skill yang saya miliki (baca: cari kerja). Di samping tentunya membantu suami dalam segi pendapatan, tapi penekanannya lebih kepada apakah pekerjaan tersebut mampu memfasilitasi perkembangan kemampuan yang saya miliki.

Untuk sekarang ini saya lagi jadi job seeker nih. Interest saya jelas di bidang pendidikan, terutama di pendidikan anak usia dini. Saya juga mau ningkatin kemampuan bahasa Inggris saya yang masih nge-pas. Karena saya sadar, bahasa Inggris tuh jadi salah satu kunci penting untuk bisa "tampil" dan mengikuti perkembangan dunia saat ini. Makannya saya lagi searching lowongan pekerjaan (lebih tepatnya cari sekolah yang buka lowongan jadi guru) yang dapat memfasilitasi interest saya ini *tolong-tolong kalo ada informasi kasih tau saya yah....

Jadi kalo suami saya bisa cas-cis-cus ngomong English, minimal saya gak pake lama deh ketika men-translate pas lagi ngajar pake bahasa Inggris, :D

Mohon doanya ya semoga lancar-lancar saja urusan kami....
*doa yang sama berbalik ke peng-amin-nya :))



Ingin rasanya, ketika saya balik ke Indo, tidak dikepung dengan segala pertanyaan ini?

"Masih belum isi ya?"

"Gimana progress promilnya? Udah sejauh mana?"

"Treatmentnya apa aja? Gimana hasilnya?"

Meskipun saya tahu, mungkin pertanyaan-pertanyaan ini adalah bentuk kepedulian. Tapi rasa-rasanya ada hal-hal yang tidak ingin "dikorek" terlalu dalam. Toh kalau memang saya merasa nyaman bercerita dengan-mu, saya pasti akan bercerita.

Terima kasih untuk pengertiannya. Berharap bukan pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang terlontar, namun  doa dan pinta diam-diam untuk kami yang terhaturkan padaNya.

:")


Apa ini, apa ini? Katanya mau balik ke Indonesia, ko judulnya malah begini?

Hahaha, tenang-tenang, ini cuma sekedar pengandaian saja. Jadi begini ceritanya, setelah beberapa tawaran kerja (ke Bogota serta Mumbai) datang melalui LinkedIn suamiku tercintaah, kini ada yang menawarkan lagi untuk bekerja di Kanada, akhirnye ada juga yang bagusan, wkwkwk. Sebenernya belum offer beneran sih, masih menjajaki kemungkinan buat kerja selama dua tahun di sana. Si Boss perusahaannya baru sekedar minta dikirimin CV, tapi aye udah sibuk-sibuk aja nyari tau tentang kehidupan di Kanada, (Istrinya kePDan :p).

Kalo dilihat-lihat situasi di Kanada terkesan lebih baik dari dua kota sebelumnya (Bogota dan Mumbai), baik lingkungannya maupun orang-orangnya. Orang-orang di Kanada itu terkenal akan keramahannya. Sampai-sampai ada joke di 9gag dikatakan hebat ketika bisa minta maaf lebih cepat dari orang Kanada, wkwkwk. Tapi Lisa (guru bahasa Inggris aye) juga pernah bilang kayak gitu, kalo orang Kanada itu demennya minta maaf. Eh, tapi apakah sikap seperti itu berlaku juga ya buat muslim yang tinggal di Kanada. Pan tau sendiri tetangganye aje (USA) punya islam phobia. Jangan-jangan tertular juga ke Kanada?

Pastinya sih ya bakal banyak tantangan baru kalo tinggal di negeri ini. Katanya kondisinya relatif lebih baik dari US, tapi pajaknya tinggi juga boo, 40%. Baiknya katanya macam kesehatan dan pendidikan serba gratis di sana, baik untuk warganya maupun imigran (yaiyalah, pajaknye gede banget).

Tantangan berikutnya adalah Kanada punya musin dingin lebih panjang, wkwkwk. Bisa minus sampe 19 derajat celcius, beku-beku deh ituuuh. Waktu puasanya jadi lebih panjang juga kali ya? gak tau denk kalo ini mah.

Ya, dimanapun buminya, pastinya jelas punya tantangannya masing-masing. In Shaa Allah dimanapun berada kita dimampukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut ya.

Berikut saya comot foto-foto alam Kanada. Emang bagus banget, luas dan fresh sekali nampaknya.

wajah Toronto, Ibukota Kanada


Moraine Lake, Banff National Park, Canada




1. Takut monster, hantu dan kegelapan

Mengurangi paparan terhadap cerita yang menakutkan (anak) baik dari TV maupun dari buku. Hal ini dilakukan sampai anak mampu membedakan antara yang "palsu" dan kenyataan. Kita juga bisa membuat aktivitas "pencarian" terhadap hal yang ditakutkan anak. Hal ini dapat memberikan pengertian kepada anak bahwa hal  yang ditakutkannya tidak ada/nyata. Saat tidur biarkan lampu menyala, temani sampai anak tertidur, dan selipkan mainan favoritnya sebagai "penjaga" anak ketika tidur.

2. Takut saat ditinggal di Pre-school atau Child Care

Jika anak menolak untuk pergi ke pre-school atau childcare, tetapi kita melihat sebenarnya anak menikmati saat-saat Ia berada di sana, kemungkinan hal yang sebenarnya ditakutkan adalah perpisahan dengan caregiver. Untuk mengatasi hal tersebut, berikan kehangatan dan kepedulian sehingga akan menimbulkan independence pada anak. Akan tetapi ketika anak takut pada sekolah/childcare-nya, kita harus mencari tahu apakah ketakutan tersebut diakibatkan oleh guru-gurunya, teman-temannya, atau lingkungannya yang bising. Berikan dukungan extra dengan cara mendampingi anak di sekolah/childcare-nya lalu secara bertahap kurangi waktu kehadiran Anda di sana.


 3. Takut pada Hewan

Jangan memaksa anak untuk mendekati anjing, kucing, atau hewan yang membangkitkan rasa takutnya. Biarkan anak mendekati hewan tersebut sesuai dengan keinginannya. Tunjukkan kepada anak bahwa ketika kita memegang dengan cara yang benar, hewan tersebut akan bersikap ramah kepada kita. Jika anak lebih besar dari hewan tersebut, tekankan padanya "Hmm, sepertinya justru kitty yang takut sama adek, karena adek badannya lebih besar dari kitty".



4. Ketakutan yang Sering Terjadi

Jika ketakutan anak sangat sering, bertahan lama, mengganggu kegiatan sehari-hari, dan tidak dapat dikurangi dengan berbagai cara yang disarankan, ketakutan tersebut telah sampai pada tahap phobia. Terkadang  phobia terkait dengan permasalahan yang terdapat di dalam keluarga, dan konseling sangat diperlukan untuk mengurangi phobia ini. Di lain waktu, phobia dapat berkurang tanpa pengobatan dikarenakan meningkatnya kapasitas regulasi-diri anak.




Sumber: Child Development, Berk E. Laura, 2012

As you know, insya Allah my husband and I will back to Indonesia on July this year. Yeah, after two years we spent our live life in Singapore, it's time for us to try other challenges. Of course it makes me a little bit worry. In here, I already  found opportunity to be a Qiraati teacher, that I very enjoy it. And also I got some fee from student's parents, hihi. I think the fee is much enough sufficient and also more than I can be earn in Indonesia, maybe :D.

But live life must go on. I must prepare from now. I want to improve my skill for teaching. The choice is I really want to became a teacher in an International school, as CIKAL. But I little bit worry about my English skill :(. I only at the intermediate level now. Can I pass the recruitment test and became a teacher in there? Perhaps I hope yes.

However, when I wrote the application letter in English, there so many mistakes that I have made, huhu (My husband already corrected it).  Of course it makes me down. I became inferior (again). Poor my husband, sorry because I have lack of self-confidence.

So now I try to learn and learn more. Learn how can I perform good in oral and also writing in English. Allah, please gives me more spirit and strength to rapidly improve my English skill. And also gives me more confidence when I try to speak English with others. Aamiin.




May


di dunia ini ada hal-hal yang akan tetap cantik ketika kita biarkan ia 
menjadi sebuah rahasia yang disimpan sendiri,
menikmati setiap alur jejaring takdir-Nya yang unik dan membuat kita tergelitik: 
manis sekali cara Allah memberikan kita pelajaran sekaligus ketenangan, 
dan tentu, kesegeraan untuk menjemput cita-cita tertinggi dengan ikhtiar terbaik.
:)

Tertegun ketika membaca kalimat ini:


"Masalah kita sebagai manusia adalah kita ngga pernah tau takdir Allah akan mengarah ke mana dan kita ngga akan pernah tau yang terbaik bagi kita di masa depan"


Kalimat yang dahulu pernah saya ungkapkan kepada adik junior saya ini.

Dan tampaknya kali ini sayalah yang harus baik-baik meresapi kalimat tersebut.

#duabulanmenjelangkembalikeIndonesia


Salam, semua....

Jadi ceritanya sebelum balik ke Indo, saya lagi berniat beli-beli buku yang berhubungan tentang pendidikan. Mumpung masih di Sg, dimana akses buat pengiriman dari LN itu mudah. Soalnya beberapa penjual tidak memasukkan Indonesia sebagai salah satu negara yang bisa dikirim, huhu sedih ya :"(. Entah karena "mahal" lewat cukai-cukainya, atau alasan keterjangkauan? Gak ngerti deh.

So, ini kumpulan buku yang saya beli di sini:

a. New Cutting Edge
Intermediate level
Buku ini sebenarnya buku buat les English. Saya punya dua level; Elementary dan Intermediate. Harganya sekitar 45 SGD. Saya beli di tempat les.

b. Q: Skills for Success

intermediate level
Ini juga buku dari tempat les. Buku buat belajar conversation. Ada access code buat online practice-nya juga. Bagus deh, saya suka banget sama buku ini. Harganya sekitar 40 SGD (saya beli di tempat les). Tapi kalo di kinokuniya cuma 26an SGD, huuu tau gitu mending beli di kino :(


c. Times Giant Book of 4000 Words



Ini sebenernya buku anak-anak, macam kamus bergambar gitu. Berhubung saya juga masih harus banyak nambah vocab english, jadinya saya beli buku ini. Waktu itu belinya di Popular, lagi diskon. Harganya 20.87 SGD


d. Oxford English Grammar Course (Basic)


Buku ini buku latihan grammar (basic). Ada CD latihannya juga. Harganya 25.95 SGD. Buku ini hampir habis saya lahap. Kebanyakan latihannya nih buku, jadi puyeng kalo kelamaan belajar, wkwkwk.

e. The Official Guide TOEFL test


Ini buku kelas "berat" yang saya miliki. Maklum, selain emang buku yang paling susye buat dikerjain dari yang di atas-atas, buku ini juga paling berat dan harganya lumayan, hehe. Baru dikerjain 1/3 doank. Beli di Kinokuniya, harganya sekitar 46.55 SGD. Tau gak, buku ini tuh hadiah dari suami saya, hahaha. Meeeen, sangking penginnya aye ikut TOEFL, ampe dihadiah-in ini coba.... Suami gw, emang ye....


f. Emergent Curriculum in Early Childhood Setting


Ini buku yang secara sadar saya beli buat peningkatan kapasitas diri, khususnya dibidang pendidikan anak usia dini. Bukunya bagus, aplikatif banget. Sekaligus memaparkan isu-isu yang akan hadir dalam setting Child Care ataupun Pre School. Ya judulnya aje ada "From Theory to Practice". Nanti saya coba buat rangkumannya ya. Buku ini saya beli di Kinokuniya. Harganya 48.22 SGD. Baru sekitar seminggu saya beli buku ini. Amazing-nya, saya sudah baca lebih dari setengah bukunya, prok...prok...prok.....


g. Child Development

karangan Laura E. Berk
Buku ini masuk kategori buku kelas berat. Selain karena isinya yang "berat", harganye juga paling berat, haha. Saya beli di e-bay dari salah seorang penjual yang ada di Bangkok, Thailand. Ini buku di United Kingdom harganye maknyus, nyampe hampir 200 SGD-an, wkwkwk. Kagak sanggup dah belinya kalo harganye segitu mah ye. Tapi setelah nyari-nyari akhirnya nemu yang harganya 61 USD, tambah ongkir DHL 9 USD. Total saya habis 85.26 SGD buat buku ini. Untungnye kemarin honor ngajar terkumpul sempurna (maksudnya semua orangtua bayarnya berdekatan), hehe. Jadinya semangat buat beli buku ini. Saya beli online hari minggu, hari selasa dah nyampe. Wiiih, top deh. Sayangnya kalo beli buku-buku lewat e-bay, jarang banget yang bisa ngirim ke Indonesia. Kalopun ada jatohnya jadi mahal, kagak tau deh kenape. Anyway, insya Allah dua buku terakhir ini akan saya coba hadirkan summarynya. Biar saya juga jadi kepicu buat ngebacanya. Buku ini belum saya baca sama sekali, baru dilihat-lihat sekilas aja.


Yooow, itulah beberapa koleksi buku yang saya beli di Singapur. Kalo di total emang bikin "nyesek" ye harganye. Tapi mumpung lagi dikasih "keluangan" buat beli, jadinya beli aja deh. Makannya saya sama aa' bertekad buat jadi orang mampu (baca:tajir), biar kalo mau access buku-buku kayak gini gampang. Kalo di Singapur sih enak, ada perpus umum yang selalu up to date. Nah, di Jakarta, jujur kalo bukan perpus universitas, rasa-rasanya agak susah ya nemu yang kek gini buat dibaca gratisan di Jakarta. Iya gak sih?




NewerStories OlderStories Home