Assalamu'alaikum semuanya... Apa kabar?

Maaf ya udah lama ga update.

Ngapain aja sih, Put? Nah ini baru mau di update.

Setelah waktu itu saya posting artikel ke-despo-an saya, dilalah ya keesokannya langsung nemu lowongan kerja buat jadi editor. Nah, bismillah karena saya suka dunia tulis-menulis, maka saya kirimlah tuh lamaran ke penerbit buku pelajaran dan umum. Sekitar jam sepuluh-an saya ngirim, dan guess what? sorenya langsung ditelp buat dateng wawancara besok.

Yaudah deh tanpa tedeng aling-aling dengan persiapan seadanya, pergilah saya keesokan harinya ke kantor redaksi dengan diantar suami saya orang paling nyupportif sedunia.

Diwawancara deh sama kepala redaksinya, abis itu disuruh ngerjain tes editor. Saya dateng jam 9 pagi, selesai semuanya jam 11. Pas dateng udah ngerasain suasananya yang bikin pw. Maka pulang dari tes saya bilang ke aa' "A, adek seneng deh sama suasananya, mudah-mudahan diterima ya."

Dan tebak, Alhamdulillah ya, saya diterima saudara-saudara. Tepat keesokan hari setelah wawancara saya disuruh langsung kerja hari Rabu. Jadi senin masukin lamaran, selasa wawancara, rabu masuk kerja.

Tuuuuh kan, Putiiii.... Allah tuh sayang banget sama kamu.

Jadi disaat sudah "putus asa" dan menyerahkan diri dengan bersujud tersungkur sama Allah, jawabannya luar biasa cepatnya kan?

So, insya Allah apapun keinginan kita, kalo udah bener-bener berada di puncak kepasrahan, Insya Allah, Dia akan mengabulkan doa kita.

Ya, Allah lebih dekat bahkan dari urat leher kita sendiri.

Matur Sembah Nuwun Gusti Allah, insya Allah saya akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Jangan pernah bosan ya, Allah mendengar rengekan-rengekan kami.

Subhanallah wAlhamdulillah walaillahaillallah hu Allahhu Akbar :")




Ini sambungan postingan sebelumnya.

Cuma mau bilang, Alhamdulillah akhirnya kami jadi sudah dekat sekarang.

Kemarin saya-nya aja keknya yang rada sensi kebawa PMS *huh, alasan kamu, haha.

Orangnya asyik juga, kami jadi kayak adek-kakak.

Yippie, nambah saudara baru Alhamdulillah.

Semoga persaudaraannya langgeng terus ya, kita.

Uyeeah, tos buat kamu ^^<>^^

Judulnya lebay, haha iya.

Jadi ceritanya kemarin saya berniat untuk berusaha mendekat sama calon istri temennya suami. Ini udah jadi kebiasaan buat saya (akibat disuruh suami, haha) untuk mendekat terlebih dahulu biar nantinya akrab.

Biasanya saya agak masih setengah hati memulainya. Tapi entah kenapa kemarin akhirnya sebelum disuruh saya mencoba mendekat duluan.

Tapi ternyata..., saya merasa dicuekkin euy -_-"

Coba diajak ngobrol dengan sksd, tapi jawabannya pendek-pendek. Itu jelas bikin males, >_<.

Padahal dulu sama beberapa yang lain keknya bisa ngobrol panjang.

Semoga saya jadinya gak "males" duluan kalo beneran ketemu ya....

 *Ya harusnya seenggaknya ramah lah sama saya yang istrinya mak comblangnya,:D
**ini minta dijitak banget deh gw. Siapa elu, Put!
Ceritanya hari ini saya habis blogwalking ke beberapa blog teman waktu di psikologi. Banyak hal-hal yang saya dapet dari blogwalking kali ini, yaitu tentang kesyukuran dan ke-fokus-an dalam menggapai cita.

Ada orang-orang yang mengeluh tentang biaya lahiran di suatu negeri seberang, tapi ada pula sebagian lain yang justru mengeluarkan biaya yang jumlahnya sama hanya untuk mendapatkan berita kehamilan pada rahimnya.

Ada orang-orang yang merasa hidupnya "hampa" karena keadaan yang mengharuskan untuk mengasuh anaknya tiap hari, tapi ada pula yang terlihat bahagia beraktivitas di luar sana, namun merasakan kehampaan yang sama karena justru mendambakan kehadiran buah hati untuk diurus di rumah.

Ada orang-orang yang mengeluh karena belum mendapat kerja untuk mengisi aktivitasnya (tapi sebenarnya hidupnya masih berkecukupan), tapi ada pula yang justru banting tulang untuk bekerja namun hidupnya masih berkekurangan.

Mengeluh itu manusiawi, sungguh. Saya pun menyadari hal itu dan tidak pernah bisa lepas dari hal tersebut.
Akan tetapi, sekarang saatnya untuk fokus dengan kehidupan saya sendiri. Saya menyadari selama ini saya terlalu membanding-bandingkan kehidupan saya dengan orang lain. Saya lupa, masih banyak list to do yang harus saya lakukan untuk mencapai cita-cita yang saya impikan.

Jika suami saya bisa berkorban mengurangi jam tidur (bahkan bisa sama sekali tidak tidur) serta kesempatannya bekerja di perusahaan luar demi menjadi seorang entrepreneur, sekarang saatnya saya fokus untuk membayangkan perjalanan berat yang harus saya lalui demi menjadi seorang psikolog pendidikan.

Fokus bekerja untuk membiayai kuliah tahun depan. Fokus meningkatkan skill English saya, Fokus untuk belajar mengendarai sepeda motor sehingga tidak bergantung dengan transportasi publik. Dan yang lebih penting fokus ke kehidupan keluarga saya sendiri untuk mencapai segala cita-cita yang telah ditetapkan di keluarga kami.

Terima kasih kepada suami saya, motivator utama sekaligus teman yang selalu setia mendampingi saya bertumbuh. Meski lambat jalan yang saya lalui demi pertumbuhan ini, namun saya yakin mampu mencapai langit tertinggi untuk menggapai cita-cita saya.


Selebihnya, biarlah Allah yang putuskan takdir terbaik untuk keluarga kami. Toh selama ini Allah benar-benar mengabulkan semua permintaan yang kami pinta ketika kami tengah berada di dalam kesempitan.

Semoga Allah berkenan menjadikan:
Delta Purna Widyangga menjadi seorang Founder dari 1.618 PTE.LTD, sebuag perusahaan dengan produk dan servicenya yang terkenal bagus dan menggurita di seluruh dunia

Puti Ayu Setiani menjadi seorang Psikolog Pendidikan yang bermanfaat bagi keluarga juga ummat

Dan terlebih semoga Allah berkenan dan menjadikan kami memiliki putera-puteri yang shalih-shalihah dan menjadi generasi unggul kelak pada zamannya.


Ya, Allah lebih dekat dari urat leher sendiri. Tinggal bagaimana kita fokus dan istiqomah bekerja dan berdoa dalam mencapai cita-cita yang diinginkan. Bukan sebaliknya, hanya membandingkan diri dengan orang lain dan merasa kecil sehingga justru menghambat langkah dalam mencapai kesuksesan.


Mari berdoa dan berusaha yang terbaik untuk segala hal yang kita idamkan
Mari pakai kacamata kuda agar kita senantiasa fokus dan dapat melihat ke bawah sehingga kita bisa terus bersyukur menjalani kehidupan ini.


:)



Pas lagi ngebaca blog sendiri, menyadari kalo ternyata banyak typo dan kesalahan dalam membuat kalimat yang baik. So, barusan ngedit-ngedit tulisan, hehehe.

*Udah cuma mau nulis gitu aja
NewerStories OlderStories Home