Hari ini kami sudah motoran keluar rumah, lengkap dengan masker, jaket, dan helm yang tertutup. Terlihat masyarakat sudah mulai membersihkan debu dari hujan abu vulkanik kemarin. Karena ketebalan debunya maka membersihkannya pun harus menggunakan sekop.

Jalan raya sebagian besar sudah mulai dibersihkan. Tapi tumpukkan debu abu vulkanik masih ada di sisi kiri dan kanan jalan. Genteng-genteng bangunan juga masih berselimut debu tebal, pun padi dan pepohonan.

Udara di jalanan jelas masih membuat sesak. Debu-debu berterbangan berbanding lurus dengan kecepatan kendaraan yang melewatinya. Jika ada mobil berkecepatan tinggi maka wuss..wuss, seketika suasana jadi mirip di film "Silent Hill".

Saya yang baru pertama kali mengalami suasana ini tiba-tiba saja meneteskan air mata. Allah, betapa kuasaMu sungguh besar. Baru satu gunung yang menunaikan hajatnya di Pulau Jawa ini, dan dampaknya bisa seperti ini. Sungguh, manusia itu kecil gak ada apa-apanya.

"Rabbana; atas segala musibah, sesak dada, airmata, jangan halangi alir pahalanya. Ganti tuk kami dari perbendaharaanMu duhai Dzat Maha Kaya.

Kita insyaaLlah lebih mampu bersabar; dengan melatih kesyukuran. Sebagaimana musibah menjadi ringan; ketika besarnya nikmat direnungkan..

Segala puji bagi Allah yang dengan musibah ini menerbitkan harap tinggi; bahwa bangsa & ummat ini kukuh saling mencintai." -Salim A Fillah-

Semoga para penyintas di sekitaran, baik di Gn. Kelud maupun di Gn.Sinabung selalu diberikan pundak yang kuat olehNya.




sumber: 


"Kehidupan itu seperti air yang mengalir, tetapi meskipun mengalir berikanlah yang terbaik dalam setiap milestonenya" -Darmawan Prasodjo-


sumber: dari sini






Alhamdulillah, jadi ceritanya tanggal 5 Februari kemarin merupakan hari ulang tahun pernikahan saya dan A' Delta yang ketiga. Gak kerasa udah tiga tahun berumah tangga, banyak suka duka yang sudah kami jalani bersama. Kalo "kado" ulangtahun pernikahan pertama kami main-main ke Universal Studio, tahun kedua kami sowan ke Bali, maka tahun ini kami ngendon di Jogja saja. Tapi kali ini saya meminta aa' (dan juga saya) untuk merefleksikan tiga tahun pernikahan kami dengan membuat SURAT.

Dan ternyata meskipun seperti "dipaksa", Aa' berhasil ngebuat saya mewek dengan suratnya itu, heu. Buat saya mikir tentang potensi saya, dan buat saya semangat untuk berjuang memperjuangkan cita-cita kami.

Saya gak akan nge-share semua suratnya kali ini, ini cuplikan-cuplikannya saja ya. Terima kasih Allah atas tiga tahun perjalanan ini :"). Semoga tahun-tahunnya akan semakin bertambah, begitu pula dengan nikmat-nikmatnya.

Kalimat Aa' yang bikin saya nyess (dan maaf kalo saya jadi narsis, hihihi)...

....

Selain aa' belajar banyak, sebaliknya tentunya aa' juga berharap banyak dari adek. Aa' ingin kita benar-benar berkembang bersama, tumbuh bersama, mendewasa bersama. Selama 3 tahun kita bersama, Aa' semakin hari semakin yakin banget kalo adek itu potensinya luarrrrr biasa. Dan menariknya potensi ini dimensinya berbeda sama potensi yang aa' tekuni.

Aa' ngeliat adek itu sebagai wanita yang sangat pintar sayang. Kalo mikir cepat banget, kalo pada saat-saat penting bisa sangat tenang dalam membuat keputusan dan bersikap. Adek juga sangat skillful dan berani dalam memasak, cepat, dan bisa come out dengan sesuatu yang baru dengan modal kira-kira. Dan yang paling utama, Aa' ngelihat skill adek dengan anak kecil itu real sekali. Bener-bener keren kalo udah ngeliat adek ngedongeng, bermain, ngajarin, atau sekedar ngajak ngobrol anak-anak.

Sayangnya potensi ini seringkali masih tertutup gerhana sayang. Gerhananya namanya "fear". Takut salah, takut kalah, takut dimarahi, takut ada yang memusuhi, takut rugi dan takut-takut lainnya. Jujur saja aa' juga punya banyak rasa takut ini sayang. Aa' prinsipnya ketika sesuatu memenuhi 3 hal: Ini hal yang ketika aa' niatkan ibadah aa' dapat pahala, Ini hal yang aa' sukai, aa' punya adek, teman dan keluarga yang mendukung aa' dalam melakukan sesuatu ini. Maka setakut apapun harus berani menjalani sesuatu itu. Makanya aa' baru berani berbisnis setelah menikah sama adek :D.

Ayo sayang, fokus menggapai mimpi kita. Adek fokus untuk punya child care sendiri dan jadi expert di perkembangan anak usia dini, sementara aa' fokus di entrepreneurship. Dan tentunya kita juga fokus menjadi orang tua yang baik dengan jundi-jundi yang banyak dan menggetarkan dunia. Jangan takut selama mimpi kita ini sesuatu yang merupakan ibadah kepada Allah. Jangan takut karena ini sesuatu yang kita sukai sayang. dan Jangan takut karena kita akan saling mendukung sayang. I will support you, and I know you will support me too.
I love you sayang..

Bener banget. Keknya saya masih harus berjuang untuk menaklukkan "fear" saya nih. Dan saya cuma bisa bilang, terima kasih, terima kasih, terima kasih....

Terima kasih ya A’ atas tiga tahun yang telah kita jalani bersama. Terima kasih karena sudah menjadi suami yang baik banget bagi adek, padahal adek sendiri merasa belum jadi istri yang baik bagi Aa’.. Terima kasih karena telah menjadi motivator sekaligus kritikus utama buat adek. Aa’ yang selalu nerima segala macam tingkah polah adek. Aa’ yang gak pernah protes kalo adek tidur melebihi waktu yang telah kita sepakati, padahal kalo aa’ yang kayak gitu adek mah udah mesem-mesem kesel :D. Aa’ yang selalu siap sedia memenuhi segala permintaan dan kebutuhan adek. Memahami segala kekurangan adek, dan mencoba untuk menguatkan sisi-sisi kerapuhan adek. Aa’ yang percaya bahwa adek akan selalu mampu melalui perjuangan demi pencapaian cita-cita kita. Terima kasih sekali lagi karena Aa’ telah bersedia percaya dan memilih adek untuk menjadi pendamping hidup Aa’.

Semoga barakah selalu tercurah untuk kehidupan rumah tangga kita ya, A’. Semoga Allah selalu menguatkan pundak kita untuk menghadapi segala tantangan dalam kehidupan pernikahan ini. Dan tentunya semoga Allah berkenan untuk mengumpulkan kita selalu dalam sebuah ikatan pernikahan sampai JannahNya kelak.


Mohon doanya selalu untuk keberkahan dan kelanggengan pernikahan kami, dan tentu saja mohon doa supaya kami bisa dipercaya dengan amanah keturunan-keturunan shalih-shalihah yang kelak akan menjadi penyejuk hati kami.

Semoga bagi yang mendoakan, yang sudah menikah doanya berbalik kepada keluarganya, yang belum menikah semoga segara dipertemukan oleh belahan jiwanya ^_^. Aamiin ya Rabbal'Alamin.
NewerStories OlderStories Home