H+1 Kelud Meletus


Hari ini kami sudah motoran keluar rumah, lengkap dengan masker, jaket, dan helm yang tertutup. Terlihat masyarakat sudah mulai membersihkan debu dari hujan abu vulkanik kemarin. Karena ketebalan debunya maka membersihkannya pun harus menggunakan sekop.

Jalan raya sebagian besar sudah mulai dibersihkan. Tapi tumpukkan debu abu vulkanik masih ada di sisi kiri dan kanan jalan. Genteng-genteng bangunan juga masih berselimut debu tebal, pun padi dan pepohonan.

Udara di jalanan jelas masih membuat sesak. Debu-debu berterbangan berbanding lurus dengan kecepatan kendaraan yang melewatinya. Jika ada mobil berkecepatan tinggi maka wuss..wuss, seketika suasana jadi mirip di film "Silent Hill".

Saya yang baru pertama kali mengalami suasana ini tiba-tiba saja meneteskan air mata. Allah, betapa kuasaMu sungguh besar. Baru satu gunung yang menunaikan hajatnya di Pulau Jawa ini, dan dampaknya bisa seperti ini. Sungguh, manusia itu kecil gak ada apa-apanya.

"Rabbana; atas segala musibah, sesak dada, airmata, jangan halangi alir pahalanya. Ganti tuk kami dari perbendaharaanMu duhai Dzat Maha Kaya.

Kita insyaaLlah lebih mampu bersabar; dengan melatih kesyukuran. Sebagaimana musibah menjadi ringan; ketika besarnya nikmat direnungkan..

Segala puji bagi Allah yang dengan musibah ini menerbitkan harap tinggi; bahwa bangsa & ummat ini kukuh saling mencintai." -Salim A Fillah-

Semoga para penyintas di sekitaran, baik di Gn. Kelud maupun di Gn.Sinabung selalu diberikan pundak yang kuat olehNya.




sumber: 

NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment