Sungguh, saya iri seiri-irinya sama pak suami yang udah nemu the real passion-nya, apalagi kalo bukan all about coding. Sedangkan saya? Ih saya masih belum jelas dan masih gegalauan sebenernya saya mau jadi apa sih di lima tahun mendatang?
Gegalauan ini juga jelas disponsori sama ketakutan-ketakuan yang menyelimuti saya ketika mau melangkah. Oooooh, meeen, iya bener saya suka anak-anak, dan pengin berkecimpung di dunia anak, tapi apa profesi saya sekarang? jadi editor buku pelajaran, which is ini sama sekali jelas gak mengasah kemampuan saya dalam dunia pendidikan anak usia dini.
Mau nerusin kuliah? Iya, mau, tapi karena faktor kegalauan dan kedudulan saya mengenai the real passion sayanya jadi ragu mau ngambil kuliah apa. Mau ambil profesi psikolog anak, etapi ngebayangin LDR itu pasti jadi tantangan besarnya, ditambah biayanya yang akan aduhai kalo saya kuliah di UI tercinta. Mau ambil jurusan terapan psikologi pendidikan anak usia dini, etapi sama kayak sebelumnya, LDR jadi tantangan besar, selain itu saya takut nanti gak bisa melangkah dan mengambil keputusan lebih jauh untuk mendirikan preschool pasca lulus nanti.
Jelas saya butuh melepaskan segala ketakutan-ketakutan yang jelas-jelas menghambat 'langkah' ke depan. Takut gagal, takut biayanya gak nyampe, takut gak fokus karena LDR, dan berbagai macam ketakutan lainnya.
Arrrghhh..... ini bener-bener mesti konsultasi beneran sama Sang Pemilik Kehidupan.
Doakan ya semoga keputusan terbaik dapat diambil, karena bulan maret dan april ini bisa jadi adalah masa-masa penentuan mau dibawa kemana langkah ini untuk lima tahun ke depan.
source: www.dwindown.com |
0 comments:
Post a Comment