Lama Tak Bersua


Huaa, lama juga ya rasanya gak nengok-nengok rumah ini. Gak papa, yang penting masih sempet di tengok ya. Baiklah, saya cuma ingin menuliskan beberapa catatan hati di sini.

Update kabar dulu ya. Alhamdulillah saya dan suami baik-baik saja. So far so good. Kemarin sempet balik ke Indonesia pas lebaran. hehe. Lebaran kali ini masih berdua juga sama aa'. Ya, Allah masih belum ngasih rezeki anak shalih ke kami. Kemarin sempet ditanya-tanyain juga lah pastinya. Sama keluarga dan juga sama tetangga.

Tapi seperti saran ka Nabila (temenku singaporean yang dua kali lebaran juga masih berdua sama suaminya, tapi sekarang sudah punya baby ganteng :D), memohon sama Allah supaya hati ini selalu dikuatkan dan disabarkan.

Hihi, pokoknya sudah menyiapkan hati yang besar deh sebelum balik ke Indo. Di satu sisi seneng akhirnya bisa balik kampung, tapi di sisi lain juga deg-degan bakal ditanyain macem-macem soal baby. Dan bener juga ya, teori ternyata memang mudah dikatakan, tapi suliiit dipraktekkan. Pertahanan hati jebol juga euy. Sempet nangis juga waktu ditanyain baby yang tak kunjung hadir. Udah gitu sakit pula sewaktu di Indo (feeling saya sakit ini juga terjadi akibat tekanan psikologis, hihi). Jadi kurang begitu menikmati sepenuhnya deh momen pulang kampung. Tapi sempet nyobain beberapa makanan yang udah lama dikangenin, seperti: bubur ayam, oncom, sate padang, dan tentu saja ketupat dan opor ayam.

Tibalah waktunya balik ke singapur. Jujur keadaan psikologis malah jadi makin parah. Ditambah keadaan saya yang sedang "dapet" pula. Dan ditambah berita soal kehamilan beberapa rekan. Buuuuum, serasa dihantam palu godam, jatuhlah saya saat itu pada ke-inferioran yang paling dalam. I'm happy for them, but deep down my heart... it's hurt :"(.

Memang ternyata perasaan seperti ini akan selalu singgah pada mereka yang masih berjuang untuk mendapatkan keturunan. Manusiawi menurut saya jika perasaan '"jealous" ini muncul di tengah kabar gembira kehamilan teman-teman saya. Karena berita ini dan ditambah saya yang emang sedang menstruasi, jadilah selama dua hari saya menangis tiada henti. Bener-bener nangis sampe-sampe mata saya bengkak. Gak tau, tiba-tiba rasanya air mata mudah banget keluar. Untungnya saya sadar. Saya segera mencari "pertolongan". Inginnya berbicara sama suami mengenai kegalauan saya ini. Tapi, berhubung suami sedang diamanahi peran baru di kantor, saya gak tega euy. Jadilah saya mencurahkan segala kegalauan saya pada dua sahabat kuliah saya. Satu senior dan satu teman seangkatan.

Dan, setelah episode keterpurukan dan kestressan tersebut. Saya bertekad untuk memulai perjuangan lagi. (Hei, Jundi ternyata kamu memang benar-benar berharga ya sayang). Untuk meredakan segala tekanan (secara gak langsung), maka saya memutuskan untuk meng-unfollow rekan-rekan yang sedang hamil di jejaring sosial. Terkesan jahat ya? Ya, tapi gak papa daripada malah bikin hati saya semakin hitam dengan ke"jealous"an saya, ^^v.

Sekarang lagi rajin minum madu plus bubuk kayu manis sebelum tidur. Makanan juga lagi diasup banget nih hihi. Oh ya, kali ini saya juga sampai beli ovulation test. Alhamdulillah ternyata terjadi lonjakan LH di dalam periode bulanan saya. Sekarang tinggal kenceng2 ikhtiar dan doa ya.

Tak lupa doa nabi Zakaria coba saya lafalkan lagi. Tapi kali ini dengan penuh harap dan cemas. Seperti kultweet ust @kupinang yang kemarin berbicara soal anak.

1Bila telah engkau bulatkan tekad untuk berbanyak anak dan membesarkannya sbg penolong agama ini, tapi Allah belum karuniakan kepadamu >>

2. >> ingatlah kisah Nabi Zakaria. Uban telah memenuhi kepala, tp tak putus asa berdo'a. Sesudahnya Allah Ta'ala karuniakn putra hukma-shabiyya


3. Mohonlah kepada Allah Ta'ala sepenuh pinta: "رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ" Bukan sekedar ucapan tanpa penghayatan.


4. "Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih". QS. Ash Shaafat, 37: 100


5. " رَبِّ لاَ تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ Tuhanku, jangan biarkan aku sendirian. Dan Engkaulah sbaik-baik Waris." QS.21:89
6. Berdo'alah dg menjaga adab-adabnya. Mintalah dg sepenuh permohonan. Dan janganlah melampaui batas bersebab tergesa ingin dikabulkan.

7. Semoga brsebab kesungguhan memohon kepada-Nya & menjaga diri dari melakukan yg trcela, Allah Ta'ala karuniakan kturunan terbaik di zamannya.


Langsung seketika itu pula saya coba buka surat Al-Anbiya, ayat 89. Arti dari ayat tersebut adalah doa nabi Zakaria yang meminta keturunan. Dan di ayat lanjutannya (90) dituliskan mengenai sebab dikabulkannya doa sang Nabi. Ya, karena mereka termasuk ke dalam orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan kebaikan dan juga berdoa dengan penuh harap dan cemas. Dan mereke termasuk orang-orang yang khusyuk.

Al-Qur'an memang penawar hati. Ayat inilah yang menjadi penawar hati saya untuk terus berjuang mendapatkan keturunan. Semoga Allah ridha kami mendapatkan keturunan dengan cara alami. Insya Allah memang kami akan merencanakan program hamil termasuk tes-tes kesehatan di tahun ke depan. Tapi, semoga Allah berkenan memberikan anugerahnya sebelum rencana tersebut sempat dijalankan.

Ya Rabb, sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengabulkan segala pinta. KuasaMu meliputi segala sesuatu. Maka, anugerahilah kepada kami keturunan yang shalih/shalihah. Aamiin

Semangaaat semuanya yang tengah berjuang mendapatkan anugerah ini.....
Mohon doanya ya jangan lupa di sela-sela sujud kalian, teman-teman

:)
*terima kasih terucap buat ka de2w dan juga Ami Tami, Love :*
NewerStories OlderStories Home

2 comments:

  1. semangkA selalu ukhti, aku pun merasakannya...

    di sekolah aku ketemu beberapa rekan yang "lebih senior" dari kita (dari 4-7tahun), dengan ikhtiar & pengorbanan yang subhanalloh... hingga aku semakin sadar bahwa tak bisa dikatakan bahwa sebuah pernikahan itu gagal kan jika belum atau tidak dikaruniai keturunan?
    setiap fase pasti ada ujiannya dan ketika kita mampu pasrahkan semua padaNya pun bersyukur dan menikmati karunia hidup, insya Alloh saat itu jawabNya hadir... #selftalk

    hingga saatnya, jadikan waktumu dan suami benar2 waktu berdua yang berkualitas =)

    Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karuniaNya , sehingga kamu menjadi puas" (Ad-Dhuha, 5)

    kapan2 kita sharing ya put... :)

    ReplyDelete
  2. @ Nesya
    Iya nesya, ayo kita sharing....

    ReplyDelete