Fokus dan Istiqomah Memakai Kacamata Kuda

Ceritanya hari ini saya habis blogwalking ke beberapa blog teman waktu di psikologi. Banyak hal-hal yang saya dapet dari blogwalking kali ini, yaitu tentang kesyukuran dan ke-fokus-an dalam menggapai cita.

Ada orang-orang yang mengeluh tentang biaya lahiran di suatu negeri seberang, tapi ada pula sebagian lain yang justru mengeluarkan biaya yang jumlahnya sama hanya untuk mendapatkan berita kehamilan pada rahimnya.

Ada orang-orang yang merasa hidupnya "hampa" karena keadaan yang mengharuskan untuk mengasuh anaknya tiap hari, tapi ada pula yang terlihat bahagia beraktivitas di luar sana, namun merasakan kehampaan yang sama karena justru mendambakan kehadiran buah hati untuk diurus di rumah.

Ada orang-orang yang mengeluh karena belum mendapat kerja untuk mengisi aktivitasnya (tapi sebenarnya hidupnya masih berkecukupan), tapi ada pula yang justru banting tulang untuk bekerja namun hidupnya masih berkekurangan.

Mengeluh itu manusiawi, sungguh. Saya pun menyadari hal itu dan tidak pernah bisa lepas dari hal tersebut.
Akan tetapi, sekarang saatnya untuk fokus dengan kehidupan saya sendiri. Saya menyadari selama ini saya terlalu membanding-bandingkan kehidupan saya dengan orang lain. Saya lupa, masih banyak list to do yang harus saya lakukan untuk mencapai cita-cita yang saya impikan.

Jika suami saya bisa berkorban mengurangi jam tidur (bahkan bisa sama sekali tidak tidur) serta kesempatannya bekerja di perusahaan luar demi menjadi seorang entrepreneur, sekarang saatnya saya fokus untuk membayangkan perjalanan berat yang harus saya lalui demi menjadi seorang psikolog pendidikan.

Fokus bekerja untuk membiayai kuliah tahun depan. Fokus meningkatkan skill English saya, Fokus untuk belajar mengendarai sepeda motor sehingga tidak bergantung dengan transportasi publik. Dan yang lebih penting fokus ke kehidupan keluarga saya sendiri untuk mencapai segala cita-cita yang telah ditetapkan di keluarga kami.

Terima kasih kepada suami saya, motivator utama sekaligus teman yang selalu setia mendampingi saya bertumbuh. Meski lambat jalan yang saya lalui demi pertumbuhan ini, namun saya yakin mampu mencapai langit tertinggi untuk menggapai cita-cita saya.


Selebihnya, biarlah Allah yang putuskan takdir terbaik untuk keluarga kami. Toh selama ini Allah benar-benar mengabulkan semua permintaan yang kami pinta ketika kami tengah berada di dalam kesempitan.

Semoga Allah berkenan menjadikan:
Delta Purna Widyangga menjadi seorang Founder dari 1.618 PTE.LTD, sebuag perusahaan dengan produk dan servicenya yang terkenal bagus dan menggurita di seluruh dunia

Puti Ayu Setiani menjadi seorang Psikolog Pendidikan yang bermanfaat bagi keluarga juga ummat

Dan terlebih semoga Allah berkenan dan menjadikan kami memiliki putera-puteri yang shalih-shalihah dan menjadi generasi unggul kelak pada zamannya.


Ya, Allah lebih dekat dari urat leher sendiri. Tinggal bagaimana kita fokus dan istiqomah bekerja dan berdoa dalam mencapai cita-cita yang diinginkan. Bukan sebaliknya, hanya membandingkan diri dengan orang lain dan merasa kecil sehingga justru menghambat langkah dalam mencapai kesuksesan.


Mari berdoa dan berusaha yang terbaik untuk segala hal yang kita idamkan
Mari pakai kacamata kuda agar kita senantiasa fokus dan dapat melihat ke bawah sehingga kita bisa terus bersyukur menjalani kehidupan ini.


:)


NewerStories OlderStories Home

0 comments:

Post a Comment