Mengatasi Ketakutan Umum yang dialami Anak Usia Dini


1. Takut monster, hantu dan kegelapan

Mengurangi paparan terhadap cerita yang menakutkan (anak) baik dari TV maupun dari buku. Hal ini dilakukan sampai anak mampu membedakan antara yang "palsu" dan kenyataan. Kita juga bisa membuat aktivitas "pencarian" terhadap hal yang ditakutkan anak. Hal ini dapat memberikan pengertian kepada anak bahwa hal  yang ditakutkannya tidak ada/nyata. Saat tidur biarkan lampu menyala, temani sampai anak tertidur, dan selipkan mainan favoritnya sebagai "penjaga" anak ketika tidur.

2. Takut saat ditinggal di Pre-school atau Child Care

Jika anak menolak untuk pergi ke pre-school atau childcare, tetapi kita melihat sebenarnya anak menikmati saat-saat Ia berada di sana, kemungkinan hal yang sebenarnya ditakutkan adalah perpisahan dengan caregiver. Untuk mengatasi hal tersebut, berikan kehangatan dan kepedulian sehingga akan menimbulkan independence pada anak. Akan tetapi ketika anak takut pada sekolah/childcare-nya, kita harus mencari tahu apakah ketakutan tersebut diakibatkan oleh guru-gurunya, teman-temannya, atau lingkungannya yang bising. Berikan dukungan extra dengan cara mendampingi anak di sekolah/childcare-nya lalu secara bertahap kurangi waktu kehadiran Anda di sana.


 3. Takut pada Hewan

Jangan memaksa anak untuk mendekati anjing, kucing, atau hewan yang membangkitkan rasa takutnya. Biarkan anak mendekati hewan tersebut sesuai dengan keinginannya. Tunjukkan kepada anak bahwa ketika kita memegang dengan cara yang benar, hewan tersebut akan bersikap ramah kepada kita. Jika anak lebih besar dari hewan tersebut, tekankan padanya "Hmm, sepertinya justru kitty yang takut sama adek, karena adek badannya lebih besar dari kitty".



4. Ketakutan yang Sering Terjadi

Jika ketakutan anak sangat sering, bertahan lama, mengganggu kegiatan sehari-hari, dan tidak dapat dikurangi dengan berbagai cara yang disarankan, ketakutan tersebut telah sampai pada tahap phobia. Terkadang  phobia terkait dengan permasalahan yang terdapat di dalam keluarga, dan konseling sangat diperlukan untuk mengurangi phobia ini. Di lain waktu, phobia dapat berkurang tanpa pengobatan dikarenakan meningkatnya kapasitas regulasi-diri anak.




Sumber: Child Development, Berk E. Laura, 2012
NewerStories OlderStories Home

1 comment:

  1. Jadi inget di Papalia (2009), bahwa rasa takut itu dipelajari...Jadi kalau mau anaknya ga takut gelap, ga takut kecoa dan ga takut dokter, orangtua harus menanamkan kepada anak dari awal bahwa hal-hal tsb di atas memang tidak menyeramkan. Kebanyakan orangtua nakut-nakutin, misalnya anaknya nangis terus, ortu bilang: "Ih, ntar mamah bawa ke dokter nih" jadilah si dokter kesannya menyeramkan.
    :)

    ReplyDelete